7. KONSEP-KONSEP
BIAYA DAN LINGKUNGAN EKONOMI
2.1. PENDEKATAN TERINTEGRASI
Pembelajaran
terintegrasi adalah salah satu model pembelajaran bertujuan mempelajari
sesuatu yang lebih besar daripada kelompok
- kelompok kecil.
2.2. TEKNIK TEKNIK PERKIRAAN TERPILIH
Teknik-teknik
perkiraan yang didiskusikan dalam bagian ini dapat dipergunakan untuk perkiraan
orde besar dan beberapa perkiraan setengah rinci atau rencana anggaran.
2.3. BIAYA BIAYA PRODUK TOTAL PERKIRAAN
TERPILIH
Pabrikan selalu
dihadapkan dengan masalah pembuatan produk yang dapat dijual pada harga yang
kompetitif sehingga mereka dapat membuat keuntungan yang layak. Harga dari
produk mereka didasarkan pada biaya keseluruhan untuk membuat barang ditambah
keuntungan.
Biaya produk
dapat diklasifikasikan secara langsung atau tidak langsung. Biaya langsung
secara mudah ditentukan ditetapkan untuk produk yang khusus, sedangkan biaya
tidak langsung tidaklah secara mudah dialokasikan untuk produk tertentu.
Biaya-biaya
manufaktur mempunyai hubungan langsung terhadap volume produksi di mana mereka
dapat tetap, variabel, atau variabel langkah. Secara umum, biaya administratif
adalah tetap dengan tanpa memperhatikan volume, biaya material bervariasi
secara langsung dengan volume, dan biaya peralatan merupakn fungsi langkah dari
tingkat produksi.
Biaya primer
daalm kategori pengeluaran manufaktur termasuk engineering dan
desain, pengembangan biaya, perkakas, tenaga kerja pabrik, material, supervisi,
kontrol kualitas, keandalan dan testing, pengemasan, biaya tambahan pabrik,
umum dan administratif, distribusi dan pemasaran, keuangan, pajak, dan
asuransi.
Suatu perkiraan
yang rinci diperlukan. Sehingga, kita memerlukan gambar, spesifikasi, skedul
produksi, catatan historis dari biaya tenaga kerja perusahaan, tagihan untuk
material dan rencana proses. Rencana proses menjelaskan seluruh operasi yang
harus dilakukan untuk produk dan jam-jam tenaga kerja ikut dilibatkan.
Biaya engineering dan
desain terdiri dari desain, analisis dan gambar, bersama dengan biaya-biaya
lainnya seperti reproduksi. Biaya engineering dapat dialokasikan
terhadap produk dengan dasar berapa banyak jam kerja engineering yang
dilibatkan. Tipe-tipe biaya major lainnya yang harus diperkirakan adalah
sebagai berikut:
Ø Biaya-biaya perkakas, yang
terdiri dari perawatan dan perbaikan ditambah biaya dari tiap peralatan baru.
Ø Biaya tenaga kerja
manufaktur, yang ditentukan dari data standar, catatan historis, atau
departemen akunting.
Ø Biaya-biaya material, yang
didapat dari catatan historis, ketetapan penjual dan tagihan material.
Ø Kelebihan bahan buangan
harus dimasukkan.
Ø Supervisi, yang merupakan
biaya tetap berdasarkan gaji dari karyawan supervisor.
Ø Biaya tambahan pabrik, yang
termasuk utilitas, perawatan, dan perbaikan. Terdapat bermacam-macam metode
yang dipergunakan untuk mengalokasikan biaya tambahan, seperti pembagian
terhadap dollar tenaga kerja langsung, atau jam-jam tenaga kerja langsung, atau
jam-jam mesin.
Ø Biaya administratif, yang
seringkali dimasukkan dalam biaya tambahan pabrik (atau pokok).
2.4. BIAYA BIAYA PRODUK TOTAL PERKIRAAN
DAN HARGA PENJUALAN
Dalam
pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan bidaya non
produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan
bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan kegiatan
administrasi umum.
Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Metode Full Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:
Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Metode Full Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:
Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut:
1. Volume produksi
masing-masing barang (anggaran produksi)
2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing (anggaran bahan mentah)
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
4. Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen jasa
(pembantu)
5. Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan departemen jasa (pembantu)
6. Anagka-angka standar pada masing-masing departemen
2. Biaya bahan mentah untuk masing-masing (anggaran bahan mentah)
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
4. Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen jasa
(pembantu)
5. Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan departemen jasa (pembantu)
6. Anagka-angka standar pada masing-masing departemen
Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
1. Menentukaan harga
jual produk
Informasi taksiran
biaya produksi per satuan yangakan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam
jangka waktu tertentu dapat dipakai sebagai salah satu dasar untuk menentukan
harga jual per unit produk yang akan dibebankan kepada pembeli. Dalam penetapan
harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi yang
dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi non biaya.
2. Memantau realisasi
biaya produksi
Manajemen memerlukan
informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam pelaksanaan
rencana produksi. Informasi ini berguna untuk memantau apakah proses produksi
mengkonsumsi total biaya produksi yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
3. Menghiting laba
rugi perusahaan
Manajemen memerlukan
informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam
periode tertentu. Informasi ini berguna untuk mengetahui apakah kegiatan
produksi dan pemasaran dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto
atau justru mengakibatkan rugi bruto.
4. Menentukan harga
pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan
dalam neraca
dalam neraca
Pada waktu manajemen
membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan
laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca,
manejemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk persediaan produk jadi
dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses.
2.5. PERKIRAAN ARUS KAS UNTUK PROYEK
KECIL
Menurut Niswonger, Roilin C, Philip E (2003:145) laporan
arus kas melaporkan aruskas melalui 3 jenis aktivitas, yaitu :
1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flows from operating activities) adalah: arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh: mencakup pembelian dan penjualan barang dagang oleh pengecer.
2. Arus
kas dari aktivitas investasi (cash flows investing activities) adalah: kas dari
transaksi yang mempengaruhi investasi aktiva tetap. Contoh: penjualan dan
pembelian aktiva tetap, seperti: peralatan dan bangunan.
3. Arus
kas dari aktivitas pendanaan adalah: arus kas dari transaksi yang mempengaruhi
ekuitas dan hutang perusahaan. Contoh: penerbitan atau penarikan ekuitas dan
hutang.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan arus kas
melaporkan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis
aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas Operasi.
2. Aktivitas Investasi.
3. Aktivitas Pendanaan.
1. Aktivitas Operasi.
2. Aktivitas Investasi.
3. Aktivitas Pendanaan.
Berikut ini dijelaskan mengenai Aktivitas Operasi,
Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan:
1. Aktivitas Operasi
Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan para sumber pendanaan dari luar.
Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan para sumber pendanaan dari luar.
Arus kas masuk yang berasal dari
Aktivitas Operasi, misalnya:
a. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.
b. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya.
c. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha.
a. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.
b. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya.
c. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha.
Arus kas keluar yang berasal dari
Aktivitas Operasi, misalnya:
a. Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.
b. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi: hutang dagang, gaji, bunga dan sebagainya.
c. Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.
d. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk pembayaran biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
a. Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.
b. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi: hutang dagang, gaji, bunga dan sebagainya.
c. Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.
d. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk pembayaran biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
2. Aktivitas Investasi
Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas yang diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya, misalnya: dari hasil atau penjualan.
Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Investasi, misalnya:
a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi).
Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas yang diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya, misalnya: dari hasil atau penjualan.
Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Investasi, misalnya:
a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi).
Arus kas keluar yang berasal dari
aktivitas, misalnya:
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap.
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman ke pihak lain.
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap.
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman ke pihak lain.
3. Aktivitas Pendanaan
Kegiatan pendapatan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tersebut.
Arus kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity (sewajarnya).
b. Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang lainnya.
Kegiatan pendapatan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tersebut.
Arus kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity (sewajarnya).
b. Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang lainnya.
Arus kas keluar yang berasal dari
Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
b. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.
a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
b. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.
2.6. PENGEMBANGAN ARUS KAS
Bila jumlah penerimaan lebih besar
daripada jumlah pengeluaran maka perusahaan akan menerima arus kas masuk bersih
(net cash inflow).
Bila jumlah pengeluaran lebih besar daripada jumlah penerimaan, maka perusahaan akan menerima arus kas luar bersih (net cash out flow).
Bila jumlah pengeluaran lebih besar daripada jumlah penerimaan, maka perusahaan akan menerima arus kas luar bersih (net cash out flow).
Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan keuangan arus kas memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan barang
maupun jasa. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga bermanfaat
bagi banyak pihak yang membutuhkan informasi dari laporan tersebut seperti para
investor, kreditor, dan pihak-pihak lain.
Informasi dalam laporan keuangan arus kas dapat memberikan informasi
mengenai kemampuan ensitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa
depan
Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan memenuhi kewajibannya (seperti membayar gaji karyawan).
Dengan adanya data mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar maka laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan jelas.
Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan memenuhi kewajibannya (seperti membayar gaji karyawan).
Dengan adanya data mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar maka laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan jelas.
SUMBER:
https://ilmusebelas.wordpress.com/2017/09/14/laporan-arus-kas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar