BAB 6, 7, 8, 9, 10
3.1 Konsep dasar inflasi
Blanchard menyatakan bahwa inflasi adalah‘a sustained rise in the general level of prices’(Blanchard, Olivier, Macroeconomics,
4th edition, 2006).
Sementara Samuelson dan Nordhaus
mengungkapkan bahwa inflasi (inflation or
inflation rate) adalah ‘the percentage of
annual increase in a general price level’(Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus, Economics, 7th edition, 2002).
Secara umum bisa dikatakan bahwa inflasi merupakan kenaikan harga secara umum, yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Kenaikan harga tersebut bisa dilihat dari perspektif luas, dimana kenaikan harga terjadi pada produk barang dan jasa, serta pada biaya kelayakan hidup (cost of living), atau bisa juga dilihat dari sudut pandang yang lebih sempit, misalnya kenaikan harga produk konsumsi seperti cabai, bawang, dan lain-lain.
Disisi lain, apabila inflasi berada dibawah 0% disebut sebagai negative inflation atau deflation (deflasi). Deflasi juga menjadi perhatian pengambil kebijakan ekonomi, karena bisa membawa dampak negatif bagi perekonomian.
Secara umum bisa dikatakan bahwa inflasi merupakan kenaikan harga secara umum, yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Kenaikan harga tersebut bisa dilihat dari perspektif luas, dimana kenaikan harga terjadi pada produk barang dan jasa, serta pada biaya kelayakan hidup (cost of living), atau bisa juga dilihat dari sudut pandang yang lebih sempit, misalnya kenaikan harga produk konsumsi seperti cabai, bawang, dan lain-lain.
Disisi lain, apabila inflasi berada dibawah 0% disebut sebagai negative inflation atau deflation (deflasi). Deflasi juga menjadi perhatian pengambil kebijakan ekonomi, karena bisa membawa dampak negatif bagi perekonomian.
Deflasi dpat diartikan keadaan dimana harga
secara umum jatuh dan nilai uang bertambah karena jumlah uang yang beredar
berkurang
3.2
Cara Mengatasi Masalah Inflasi dan
Deflasi
·
Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil
pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang tujuannya untuk menjaga kestabilan
moneter agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan moneter
meliputi.
Kebijakan Penetapan Persediaan Kas
Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang
beredar dengan jalan menetapkan persediaan uang yang beredar dan menetapkan
persediaan uang kas pada bank-bank. Dengan mengurangi jumlah uang beredar,
inflasi dapat ditekan.
Kebijakan Diskonto
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan
diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga. Tujuannya adalah agar
masyarakat terdorong untuk menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uang
yang beredar dapat berkurang sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang
yang beredar dengan cara menjual surat-surat berharga, misalnya Surat Utang
Negara (SUN). Semakin banyak jumlah surat-surat berharga yang terjual, jumlah
uang beredar akan berkurang sehingga dapat mengurangi tingkat inflasi.
·
Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan itu dapat memengaruhi tingkat inflasi.
Kebijakan fiskal antara lain sebagai berikut.
Menghemat Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah dapat menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran,
sehingga permintaan akan barang dan jasa berkurang yang pada akhirnya dapat
menurunkan harga.
Menaikkan Tarif Pajak
Untuk menekan inflasi, pemerintah dapat menaikkan tarif pajak.
Naiknya tarif pajak untuk rumah tangga dan perusahaan akan mengurangi tingkat
konsumsi. Pengurangan tingkat konsumsi dapat mengurangi permintaan barang dan
jasa, sehingga harga dapat turun.
Kebijakan Lainnya
Untuk memperbaiki dampak yang diakibatkan inflasi, pemerintah
menerapkan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal.
Dalam mengatasi deflasi juga, dipunyai
berbagai cara untuk mengatasinya, diantaranya :
·
Kebijakan Moneter
Penetapan cadangan minimum
Deflasi dapat diatasi dengan menurunkan cadangan minimum kas yang
harus dipenuhi oleh bank umum. Dengan menurunyan cadangan minimum kas yang
harus dipenuhi oleh bank umum, maka bank umum dapat menyalurkan lebih banyak
uang, sehingga uang yang beredar semakin banyak dan akhirnya menekan deflasi.
Operasi pasar terbuka
Dilakukan oleh Bank Sentral.
Bank Sentral akan membeli surat – surat berharga di pasar uang seperti
obligasi. Dengan membeli surat – surat berharga, maka jumlah uang yang beredar
di masyarakat akan semakin banyak, dan akhirnya akan mengatasi masalah deflasi.
Kebijakan Diskonto
Bank Sentral akan menurunkan tingkat suku bunga yang ada, sehingga
masyarakat aka n menarik uangnya yang berada di bank.
Imbauan
Moral
Melakukan imbauan moral kepada para pelaku ekonomi
·
Kebijakan Fiskal
Meningkatkan Pengeluaran Pemerintah
Menurunkan Tarif pajak
Mengadakan Pinjaman Pemerintah
Pengertian Kurs
Mata Uang. Definisi kurs / juga dikenal sebagai nilai tukar adalah rasio
pertukaran antara dua mata uang yang berbeda negara . Atau dengan kata lain
kurs dapat diartikan sebagai harga satu unit mata uang asing dinyatakan dalam
mata uang domestik.
Pengertian daya
beli masyarakat
menurut Dr. Supawi pawengan adalah
kemampuan masyarakat sebagai konsumen untuk membeli barang atau jasa yang
dibutuhkan. daya beli masyarakat ini ditandai dengan meningkat ataupun menurun,
dimana daya beli meningkat jika lebih tinggi dibanding periode lalu sedangkan
daya beli menurun ditandai dengan lebih tingginya kemampuan beli masyarakat
dari pada periode sebelumnya.
4.1
Definisi
resiko, ketidakpastian, dan sensitivitas
Dalam KBBI mobile di android, Resiko(Risiko)
adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu
perbuatan atau tindakan:
Ketidakpastian juga dapat
diartikan sebagai keadaan atau ketentuan atau ketetapan yang tidak pasti:
Sensitivitas adalah perihal
cepat dalam menerima rangsangan
4.2 sumber – sumber ketidakpastian
Sumber-sumber
ketidakpastian :
1.Kemungkinan
ketidak akuratan estimasi yang digunakan dalam analisis
2.Jenis
bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomian masa depan
3.Jenis
fisik bangunan dan peralatan yang digunakan
4.Lama
(waktu)periode yang diasumsikan
4.3 Metode nonprobabilitik dalam mengatasi
ketidakpastian
Secara garis
besar, metode penarikan sampel dapat dipilah menjadi dua bagian, yaitu
pemilihan sampel dari populasi secara acak (random atau probability sampling) dan pemilihan sampel dari populasi secara tidak
acak (nonrandom atau nonprobability sampling).
Non probability sampling (penarikan sampel secara tidak
acak) dikembangkan untuk menjawab kesulitan yang ditimbulkan dalam menerapkan
metode acak, terutama dalam kaitannya dengan pengurangan biaya dan permasalahan
yang mungkin timbul dalam pembuatan kerangka sampel. Hal ini dapat dimungkinkan
karena kerangka sampel tidak diperlukan dalam pengambilan sampel secara nonprobability. Sayangnya, ketepatan
dari informasi yang dapat diperoleh juga akan terpengaruh. Hasil dari non-probability sampling ini seringkali mengandung bias dan ketidak-tentuan
yang bias berakibat lebih buruk. Permasalahan yang muncul ini tidak dapat
dihilangkan dengan hanya menambah ukuran sampelnya. Alasan inilah yang
mengakibatkan keengganan para ahli statistic untuk menggunakan metode ini.
A. Pengertian Break even
Point
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu
operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan =
total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu
merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan.
Dalam analisis laporan
keuangan kita dapat menggunakan rumus ini untuk mengetahui:
1. Hubungan antara penjualan,
biaya, dan laba
2. Struktur biaya tetap dan
variable
3. Kemampuan perusahaan
memberikan margin unutk menutupi biaya tetap
4. Kemampuan
perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi
Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dulu
hal-hal dibawah ini agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
- Tingkat laba yang ingin
dicapai dalam suatu periode
- Kapasitas produksi yang
tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan
- Besarnya biaya yang harus dikeluarkan,
mencakup biaya tetap maupun biaya variable
B. Analisis sensitivitas
merupakan analisis
yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter
produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan
keuntungan.
TUJUAN ANALISIS SENSITIVITAS
Menilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan
investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau
manfaat :
- Analisis kelayakan suatu usaha
ataupun bisnis perhitungan umumnya di dasarkan pada proyeksi-proyeksi
yang mengandung ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi di waktu yang
akan datang
- Analisis pasca criteria
investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan
kondisi ekonomi dan hasil analisisbisnis jika terjadi perubahan atau
ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat
Bisnis sangat sensitivitas terhadap
perubahan akibat beberapa hal :
1. Harga
2. Keterlambatan pelaksanaan
3. Kenaikan biaya
4. Ketidaktetapan dan perkiraan hasil (produksi)
4.7
Estimasi
Optimistis-pesimistis
Estimasi dalam pengertian KBBI
versi mobile, adalah perkiraan: penilaian; pendapat:
Optimistis adalah sikap yang
selalu berpengharapan baik dalam menghadapi segala hal
sedangkan Pesimistis adalah
sikap yang selalu tidak mempunyai harapan baik
dalam menghadapi ketidakpastian,
diperlukan estimasi yang seimbang antara optimis dan pesimis, sehingga dapat
diambil jalan tengah untuk menyelasaikan suatu masalah, meskipun tidak tahu apa
yang terjadi, tetapi sudah mempunyai persiapan terlebih dahulu untuk berjaga –
jaga.
4.8
Tingkat
MARR yang mempertimbangkan risiko
MINIMUM
ATTRACTIVE RATE OF RETURN (MARR)
MARR
adalah tingkat suku bunga pengebalian minimum yang menarik , di mana tingkat
suku bunga tersebut akan dijadikan dasar atau indikator keputusan manajemen
sehubunga dengan pemilihan alternatif-alternatif biaya (cost alternatives),
manfaat (benefit alternatives) atau kelayakan suatu investasi (feasibility
study), Penentuan MARR harus mempertimbangkan beberapa hal, yang akan
dijelaskan sebagai berikut.
Tahap – tahap
Pengambilan Keputusan
Menurut Herbert A. Simon ( Kadarsah, 2002:15-16
), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai
berikut :
1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )
Tahap ini
merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam
rangka mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan ( Design Phace )
Tahap ini
merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang
dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang
disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk
mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )
Tahap ini
dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang
dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan
kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )
Tahap ini
dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada
tahap pemilihan.
ANALISIS PENGGANTIAN
5.1
PENDAHULUAN
Sebuah keputusan yang seringkali
dihadapi oleh perusahaan maupun organisasi pemerintah adalah apakah aset yang
ada saat ini harus dihentikan dari penggunaannya, diteruskan setelah dilakukan
perbaikan, atau diganti dengan aset baru. Oleh karena itu, masalah penggantian (replacement problem) memerlukan analisis
ekonomi teknik yang sangat hati-hati agar dapat diperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang selanjutnya dapat memperbaiki
efisiensi operasi serta posisi persaingan perusahaan.
Kadang-kadang analisis ini berupa pertanyaan mengenai apakah kita
harus menghentikan penggunaan sebuah aset tanpa dilakukan penggantian (abandonment) atau apakah kita tetap
mempertahankan aset tersebut sebagai cadangan (back-up) daripada sebagai penggunaan utama. Keputusan dapat berupa
pertanyaan apakah keharusan perubahan tersebut dapat dipenuhi dengan memperbesar kapasitas atau kemampuan
aset yang sudah ada saat ini atau apakah harus mengganti aset yang ada saat ini
(aset lama), yang secara deskriptif sering disebut sebagai defender, dengan sebuah aset baru. Satu atau lebih alternatif aset
pengganti (baru) kemudian disebut sebagai penantang
(challenger).
1. ALASAN-ALASAN ANALISIS
PENGGANTIAN
Empat alasan utama yang meringkas
sebagian besar penyebab penggantian aset adalah sbb:
- Kerusakan (pemburukan) fisik : adalah
perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset. Biasanya, penggunaan
berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah aset menjadi
kurang efisien.
- Keperluan perubahan : aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang
dan jasa yang dapat memenuhi keinginan manusia. ® kategori lain dari keusangan
(obsolescence)
- Teknologi : Dampak perubahan teknologi terhadap berbagai jenis aset akan
berbeda-beda. Contoh : peralatan manufaktur terotomatisasi. ® kategori lain dari keusangan
(obsolescence)
- Pendanaan : Faktor keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi
eksternal terhadap operasi fisik atau penggunaan aset dan akan melibatkan
pertimbangan pajak. Contoh : menyewa (mengontrak) aset mungkin akan lebih
menarik daripada memiliki aset tersebut. ® dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (obsolescence)
Umur ekonomi (economic
life) adalah periode waktu (tahun) yang
menghasilkan equivalent uniform annual
cost (EUAC) minimum dari kepemilikan dan pengoperasian sebuah aset.
Umur kepemilikan (ownership
life) adalah periode antara tanggal perolehan dan
tanggal “pembuangan” (disposal) oleh seorang pemilik. Contoh : sebuah mobil
dapat berfungsi sebagai kendaraan keluarga utama untuk beberapa tahun dan
kemudian berfungsi sebagai angkutan lokal untuk beberapa tahun kemudian.
Umur fisik (physical life) adalah periode antara perolehan awal dan pelepasan (pembuangan)
akhir sebuah aset selama rangkaian kepemilikannya. Contoh : mobil yang baru
saja digambarkan dapat memiliki beberapa pemilik selama keberadaannya.
Masa manfaat (useful life) adalah
periode waktu (tahun) selama sebuah aset berada dalam masa produktif (baik
sebagai aset utama maupun cadangan). Masa manfaat adalah estimasi seberapa lama
sebuah aset diharapkan dapat dimanfaatkan dalam perdagangan atau bisnis untuk
menghasilkan pendapatan.
5.2
FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM ANALISIS PENGGANTIAN
Kesalahan hasil analisis akan
sangat membahayakan keputusan yang logis, sehingga ada beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan dalam analisis penggantian :
- Kesalahan estimasi
masa lalu
Setiap kesalahan estimasi
yang dibuat pada analisis sebelumnya terhadap aset lama tidaklah relevan
(kecuali terdapat implikasi pajak penghasilan). Contoh : ketika nilai buku (BV)
sebuah aset lebih besar daripada nilai pasar (MV) masa sekarangnya, perbedaannya
seringkali dianggap sebagai sebuah kesalahan estimasi. ‘Kesalahan’ tersebut
juga timbul ketika kapasitas tidak lagi mencukupi, biaya pemeliharaan lebih
tinggi dari yang diantipasi dst.
Faktanya
adalah bhw kerugian tsb telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan
kerugian ini tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau
tidak.
- Perangkap Sunk Cost (Biaya Tertanam)
Jika pajak dilibatkan, kita harus memasukkan sunk cost ke dalam analisis ekonomi teknik. Kesalahan serius dapat
terjadi dalam praktek jika sunk cost ditangani secara tidak tepat dalam.
Sunk cost (yaitu MV-BV<0) berkaitan dengan mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada harga
pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan ini akan menghasilkan hasil
akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
- Nilai investasi aset
lama dan pandangan pihak luar
(outsider viewpoint)
“Titik pandang pihak luar (outsider viewpoint)” untuk memperkirakan jumlah investasi aset lama (defender). Outsider Viewpoint adalah perspektif pihak ketiga yang netral dalam
menetapkan MV sebuah aset bekas secara wajar (fair). Titik pandang ini
mendorong analis untuk memfokuskan pada arus kas saat ini dan masa datang,
sehingga menghindari godaan untuk memikirkan biaya masa lalu.
MV saat ini yang dapat dicapai
(dimodifikasi oleh pengaruh pajak penghasilan) adalah jumlah investasi yang
tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat ini dalam analisis penggantian.
Salah satu cara membenarkan hal ini adalah dengan menggunakan biaya peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang
yang hilang (opportunity forgone
principle). Artinya, jika diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang
ada saat ini, kita melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat
dicapai pada waktu tersebut. Jadi, hal ini menggambarkan opportunity cost mempertahankan aset lama (defender).
Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan
dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan penantang (aset
pengganti), maka dalam analisis penggantian, pengeluaran ini harus ditambahkan
pada MV yang dapat dicapai saat ini untuk menentukan investasi total aset lama.
Ketika menggunakan outsider viewpoint, total investasi aset
lama adalah opportunity cost dari
tidak menjual aset yang ada saat ini untuk memperoleh MV-nya, plus biaya
memperbaikinya sehingga dapat bersaing dengan penantang terbaik (semua aset
baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi dari harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan outsider viewpoint untuk
menganalisis masalah penggantian. Kesalahan ini akan menggandakan MV aset lama
dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.
Contoh 1 :
Investasi modal sebuah mesin yang dibeli dua tahun lalu adalah
$20.000. Mesin tersebut telah disusutkan dengan menggunakan metode MACRS (GDS),
dan BVnya saat ini adalah sebesar $9.600. MV mesin tersebut, jika dijual saat
ini, adalah $5.000 dan akan memerlukan biaya $2.000 untuk mereparasi mesin agar
tetap dapat dipergunakan selama lima tahun lagi. Berapakah (a) total investasi
aset lama dan (b) nilai yang tidak diamortisasi?
Jawaban :
Investasi aset lama adalah MVnya saat ini plus setiap pengeluaran
yang dibutuhkan agar aset masih dapat dipergunakan (dan dapat dibandingkan)
relatif terhadap mesin baru yang tersedia.
(a)
Investasi untuk mempertahankan
mesin sekarang adalah $5.000 + $2.000 = $7.000
(b)
Jika mesin ini dijual sebesar
$5.000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $9.600 - $5.000 = $4.600
- Pentingnya
konsekuensi pajak penghasilan
Penggantian aset seringkali menimbulkan capital gain atau capital
loss atau keuntungan atau kerugian dari penjualan tanah atau properti yang dapat disusutkan. Untuk
memperoleh analisis ekonomi yang akurat dalam hal ini, analisis harus dibuat
dengan dasar setelah pajak (after-tax basis).
Pengaruh pajak penghasilan pada keputusan penggantian tidak dapat
diabaikan. Kredit pajak penghasilan yang hilang berkaitan dengan alternatif
mempertahankan aset lama akan menjauhkan preferensi ekonomi dari aset lama,
sehingga mendorong aset pengganti sebagai pilihan lebih baik.
- Umur ekonomi aset
baru
Umur ekonomi aset akan meminimasi
ekuivalen biaya tahunan seragam (equivalent
uniform annual cost – EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset. Sangat
penting untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip
bahwa aset baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi
(optimum) mereka.
- Umur ekonomi aset
lama
Pembandingan aset baru dengan lama
harus dilakukan secara hati-hati karena melibatkan umur yang berbeda. Aset lama harus dianggap memiliki umur lebih
lama dibanding umur ekonomi sebenarnya sepanjang biaya marginalnya kurang dari EUAC minimum aset baru.
5.3
MASALAH PENGGANTIAN YANG KHAS
Contoh dibawah ini diselesaikan
dengan metode berbasis sebelum pajak. Setelah itu dilakukan analisis dengan
metode berbasis setelah pajak dengan menggunakan sistem penyusutan umum (GDS)
MACRS untuk pompa baru (penantang). Sedangkan penyusutan pompa lama dilanjutkan
berdasarkan sistem penyusutan alternatif (ADS) MACRS, yang dipilih pada saat
aset tersebut mulai digunakan. Kedua analisis menggunakan Outsider viewpoint untuk menentukan investasi dalam pompa lama jika
tidak diganti dengan pompa baru.
Contoh 2 :
Manajer sebuah perusahaan pembuat karpet sedang memikirkan operasi
sebuah pompa utama pada salah satu alur proses pencairan. Setelah membahas
masalah ini dengan supervisor plant engineering, mereka memutuskan untuk
melakukan analisis penggantian. Mereka juga memutuskan untuk menggunakan
sembilan tahun periode analisis yang dianggap sangat tepat untuk situasi ini.
Perusahaan memiliki MARR 10% per tahun untuk investasi modal proyek sebelum
pajak, dan 6% per tahun setelah pajak. Tarif pajak penghasilan sebesar 40%.
Pompa lama, katakanlah pompa A, termasuk motor penggerak dengan
pengendali terpusat, memerlukan biaya $17.000 pada lima tahun lalu. Periode
pemulihan ADS pompa ini, jika digunakan pada fasilitas pabrik karpet, adalah
sembilan tahun. Catatan akuntansi memperlihatkan bahwa telah dilakukan
penyusutan berdasarkan metode garis lurus dengan ketentuan setengah tahun.
Beberapa masalah telah terjadi pada pompa A, termasuk penggantian
terhadap alat pendorong dan bantalan poros, dengan biaya $1.750 per tahun.
Biaya operasi dan pemiliharaan (O&M) tahunan telah dirata-ratakan sebesar
$3.250. Biaya asuransi dan pajak properti sebesar 2% dari investasi modal awal.
Pompa tersebut nampaknya masih dapat dipergunakan selama sembilan tahun
berikutnya jika pemeliharaan dan reparasi yang dilakukan saat ini terus
dilanjutkan. Jika pompa ini masih dapat terus dipergunakan, maka setelah
sembilan tahun nanti MV-nya kira-kira akan sebesar $200.
Selain alternatif melanjutkan penggunaan pompa lama, terdapat
alternatif lain yaitu menjual pompa tersebut secepat mungkin dan membeli sebuah
pompa jenis baru. Harga pompa baru tersebut, katakanlah B, adalah $16.000.
Nilai pasar sebesar $750 dapat diperoleh dari pompa lama. Kelas umur sembilan
tahun (kelas properti MACRS lima tahun) dapat diterapkan pada pompa baru
berdasarkan GDS. Perkiraan nilai pasar pada akhir tahun kesembilan akan sebesar
20% dari investasi modal awal. Biaya O&M untuk pompa baru diperkirakan
sebesar $3.000 per tahun. Pajak tahunan dan asuransi akan berjumlah 2% dari
investasi modal awal
Jawaban :
Pompa lama A
Investasi modal ketika dibeli 5 tahun lalu -$17.000
Kelas umur (dan periode pemulihan ADS) 9 tahun
Biaya tahunan :
Penggantian pendorong dan
bantalan poros -$1.750
Biaya operasi dan
pemeliharaan -$3.250
Pajak dan asuransi :
$17.000x2% -$ 340
-$ 5.340
Nilai pasar saat ini $
750
Perkiraan nilai pasar akhir tahun ke sembilan berikutnya $ 200
Nilai buku saat ini : $17.000 (1-(1/2)(1/9)-4(1/9)) $ 8.500
Pompa baru B
Investasi modal -$16.000
Kelas umur 9
tahun
Kelas properti MACRS 5
tahun
Perkiraan nilai pasar pd akhir th ke-9 : $16.000x20% $ 3.200
Biaya tahunan : Operasi dan pemeliharaan -$3.000
Pajak dan asuransi : $16.000x2% -$ 320
-$3.320
Tarif pajak penghasilan efektif = 40%
MARR (sebelum pajak) = 10%
MARR (setelah pajak) = 6%
Analisis sebelum pajak.
Berdasarkan outsider viewpoint,
jumlah investasi aset lama ini akan sebesar MVnya saat ini yaitu $750; yakni opportunity cost dari mempertahankan
aset lama. Jumlah investasi pada pompa A mengabaikan harga pembelian awal
sebesar $17.000
Analisis ekuivalen nilai tahunan (equivalent annual worth-AW) pompa A dan pompa B
Periode studi : 9 tahun Pertahankan
Penggantian
Pompa
A dengan pompa B
AW (10%)
Biaya -$5.340 -$3.320
Biaya pemulihan modal :
-($750-$200)(A/P,10%,9) - $200(0,10) -$ 115
-($16.000-$3.200)(A/P,10%,9)-$3.200(0,10) -$2.542
-$5.455 -$5.862
Karena pompa A memiliki nilai AW negatif yang paling kecil
(-$5.455>-$5.862), penggantian pompa tidak dibenarkan, dan aset lama harus
tetap dipertahankan setidaknya satu tahun lagi.
Analisis setelah pajak.
Perhitungan ATCF aset lama (pompa A):
Akhir
tahun, k
|
(A)
BTCF
|
(B)
Penyusutan
MACRS (ADS)
|
(C)=(A)-(B)
Penghasilan
kena pajak
|
(D)=-0,4(C
)
penghasilan
40%
|
(E)=(A)+(D)
ATCF
|
0
|
(-)$750
MV
|
Tidak ada
|
(+)-$7.750
MV-BV
|
(-)+$3.100
-0,4(MV-BV)
|
(-)$3.850
0,6MV+0,4BV
|
1-4
|
-5.340
|
$1.889
=
17.000(1/9)
|
-7.229
|
+2.892
|
-2.448
|
5
|
-5340
|
$944
=17.000(1/2)(1/9)
|
-6284
|
+2.514
|
-2.826
|
6-9
|
-5.340
|
0
|
-5.340
|
2.136
|
-3.204
|
9
|
200
|
|
200(*)
|
-80
|
+120
|
(*) Keuntungan dari pembuangan aset (terkena pajak
40%)
Perhitungan ATCF aset pengganti (Pompa B) :
Akhir
tahun, k
|
(A)
BTCF
|
(B)
Penyusutan
MACRS (GDS)
|
(C
)=(A)-(B)
Penghasilan
kena pajak
|
(D)=
-0,4(C )
Pajak
penghasilan 40%
|
(E)=(A)+(D)
ATCF
|
0
|
-$16.000
|
|
|
|
-$16.000
|
1
|
-3.320
|
$3.200
=16.000x0,2
|
-$6.520
|
+2.608
|
-712
|
2
|
-3.320
|
5.120
=16.000x0,32
|
-8.440
|
+3.376
|
+56
|
3
|
-3.320
|
$3.072
=16.000x0,192
|
-6.392
|
+2.557
|
-763
|
4
|
-3.320
|
$1.843
=16.000x0,1152
|
-5.163
|
+2.065
|
-1.255
|
5
|
-3.320
|
$1.843
|
-5.163
|
+2.065
|
-1.255
|
6.
|
-3.320
|
922
=16.000x0,0576
|
-4.242
|
+1.697
|
-1.623
|
7-9
|
-3.320
|
0
|
-3.320
|
+1.328
|
-1.992
|
9
|
+3.200
|
|
+3.200(*)
|
-1.280
|
+1.920
|
(*) : Keuntungan dari pembuangan aset (terkena pajak
40%)
AW (6%) pompa A = -$3.850(A/P,6%,9) - $2.448(P/A,6%,4)(A/P,6%,9) –
[$2.826(F/P,6%,4)+$3.204(F/A,6%,4)-120](A/F,6%,9)
= -$3.333
AW (6%) pompa B = -$16.000(A/P,6%,9) –
[$712(P/F,6%,1)-$56(P/F,6%,2)
+$763(P/F,6%,3)+$1.255(P/F,6%,4)+$1.255(P/F,6%,5)
+$1.623(P/F,6%,6)+$1.992(P/F,6%,7)+$1.992(P/F,6%,8)
+$1.992(P/F,6%,9)](A/P,6%,9)
= -$3.375
Oleh karena AW kedua pompa hampir
sama, pertimbangan lain, seperti keterandalan pompa baru yang lebih baik, dapat
mengurangi preferensi ekonomi pompa A. Biaya tahunan setelah pajak dari kedua
alternatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya tahunan sebelum pajak.
5.4
ALUR KEPUTUSAN ANALISIS PENGGANTIAN

Evaluasi periodik



Tidak
Diperlukan


(untuk setiap
analisis penggantian)



Analisis
pelepasan tidak Apakah aset lama





![]() |
|||
![]() |



Jika umur
ekonomi Apakah
pertimbangan Kemungkinan
dibutuhkan

Biaya
terlibat? Buat
keputusan

Tidak

Lama dan
biaya tambahan
Pada tahun
satu, dua, dst.


Dan EUAC minimum
Aset
pengganti terbaik
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
|||||
Bandingkan EUAC
minimum ya Apakah
semua aset baru tidak Bandingkan perubahan


Tambahan aset
lama. Siklus
penggantian oleh
Buat Keputusan aset
baru dengan biaya
Tambahan aset lama.
Buat keputusan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar