6. DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN
1.1.
KONSEP DAN TERMINOLOGI DEPRESIASI
(Batasan penyusutan)
Depresiasi atau
penyusutan dapat didefinisikan penurunan nilai suatu benda oleh waktu dari
fungsi masa pakai benda itu sendiri. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah
pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu
dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu
perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak
pendapatan.
Properti yang dapat didepresiasi harus
memenuhi ketentuan berikut :
1. Harus digunakan dalam usaha atau
dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat
3. Merupakan sesuatu yang digunakan
sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami
pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau
stok penjualan, atau properti investasi.
Properti yang dapat didepresiasi
dikelompokkan menjadi:
·
Nyata (tangible):
dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari
properti personal (personal property), properti riil (real property) seperti
tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas
tanah tersebut.
·
Tidak nyata
(intangible)
Properti personal seperti hak cipta,
paten atau franchise.
Secara umum depresiasi dibagi menjadi 2
yaitu :
a. Depresiasi fisik
b. Depresiasi fungsional
Depresiasi fisik
Depresiasi fisik disebabkan karena
berkurangnya kemampuan fisik dalam suatu alat dalam memberikan hasil. Hal ini
menyebabkan biaya operasi dan dan pemeliharaaan meningkat dan hasil keluarannya
menurun sedangkan.
Depresiasi fungsional
Depresiasi fungsional adalah suatu
penurunan nilai yang disebabkan oleh berkurangnya permintaan terhadap fungsi
dan alat tersebut.
1.2. METODE
DEPRESIASI KLASIK
Metode ini digunakan secara terus
menerus, langsung dan tidak langsung, untuk mendepresiasi barang.
1. Metode
garis lurus (Straight Line, SL)
Metode ini mengasumsikan bawa suatu jumlah tetap yang didepresiasi setiap
tahunnya atas umur depresiasi aset. Persamaan yang digunakan;
untuk 1 ≤ k ≤ N ………. ( persamaan 2)
BVk = B –
………. (persamaan 3)
………. (persamaan 3)
SVN = Estimasi nilai sisa pada
akhir tahun N
dk = Kumulatif defreasiasi
sepanjang tahun k
N = umur depresiasi aset dalam tahun
B = harga beli dari aset (Cost basis),
termasuk penyesuaian yang diizinkan
BVk = nilai buku pada akhir tahun k
2. Metode
keseimbangan menurun (Declining Balance, DB)
Terkadang,
metode ini sering disebut sebagai metode prestase tetap (Constant Percentage
Method) atau rumus matheson (Matheson formula), mengansumsikan bahwa depresiasi biaya tahunan merupakan
persentase tetap dari BV pada permulaan tahun.
3. Metode
jumlah-angka-tahun (Sum of the Years Digits, SYD)
Angka-angka
yang berkaitan dengan angka untuk setiap umur tahun yang diizinkan berada pada
urutan pertama dalam urutan yang terbalik. Kemudian, jumlah dari angka-angka
ini ditentukan. Faktor depresiasi untuk setiap tahunmerupakan angka dari daftar
urutan terbalik untuk tahun tersebut dibagi dengan jumlah angkanya. Sebagai contoh,
untuk barang yang mempunyai umur depresiasi (efektif) lima tahun, faktor
depresiasi SYD-nya adalah sebagai berikut.
Tahun
|
Angka Tahun dalam Urutan Terbalik
(digits)
|
Faktor Depresiasi SYD
|
1
|
5
|
5/15
|
2
|
4
|
4/15
|
3
|
3
|
3/15
|
4
|
2
|
2/15
|
5
|
1
|
1/15
|
Jumlah Angka
|
15
|
Depresiasi untuk setiap tahun adalah hasil
dari faktor depresiasi SYD untuk tahun tersebut dan selisih antara Cost
Basis (B) dan estmasi akhir SV.
1.3. MARCS
Metode ini (MACRS)
diciptakan oleh TRA 86 dan sekarang menjadi metode utama untuk menghitung
deduksi depresiasi barang dalam proyek-proyek teknik. MACRS berlaku untuk
kebanyakan barang tangibleyang dapat didepresiasi dalam penggunaannya
setelah 31 Desember 1986. Contoh dari aset yang tidak dapat didepresikan
berdasarkan MACRS adalah barang yang anda pilih untuk tidak dimasukkan karena
untuk mendepresiasinya dengan metode yang tidak didasarkan pada bentuk tahun
(metode produksi unit) dan barang intangible. MACRS terdiri dari dua sistem
untuk menghitung deduksi depresiasi. Sistem utamanya disebut General
Depreciation system (GDS) dan sistem kedua disebut Alternative
Depreciation System (ADS).
Apabila aset
didepresiasi dengan menggunakan MACRS, informasi berikut ini diperlukan sebelum
deduksi depresiasi dihitung:
·
Cost basis (B)
·
Tanggal barang tersebut digunakan
·
Kelas barang dan pemulihan
·
Menggunakan metode depresiasi
MACRS (GDS atau ADS)
·
Konversi waktu yang digunakan
(setengah tahun)
1.4.DEPLESI
Deplesi adalah
kata lain penyusutan yang terjadi pada sesuatu benda yang bersifat alami dan
tidak dapat diperbaharui. Deplesi merupakan salah satu istilah ekonomi geografi
yang digunakandalam dunia pertambangan untuk menyatakan penyusutan pada sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti misalnya bijih besi, hasil
tambang, kayu hutan dsbnya.
Definisi Deplesi
Deplesi
terkadang juga di gunakan dalam ilmu biologi sebagai penganti istilah
penyusutan, berkurangnya jumlah suatu senyawa organik yang terjadi dalam sel. Kata
deplesi digunakan jika penyusutan yang terjadi tidak bersifat merugikan tetapi
mempunyai manfaat bagi bagian-bagian yang menerima hasil dari penyusutan
tersebut.
Dalam ilmu
akuntansi yang merupakan bagian ilmu yang paling banyak menggunakan istilah deplesi,
deplesi diartikan sebagai alokasi biaya yang diperolehan sumber-sumber
alam ke periode-periode yang menerima manfaat dari sumber itu. Biaya deplesi
dihitung dengan metode satuan produksi yang berarti bahwa biaya deplesi
merupakan fungsi jumlah satuan yang dieksploitasi selama satu periode. Dalam
ini hal yang di eksploitasi adala sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui. Karena pengelolaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
berhubungan erat dengan sektor pertambangan, maka bisa dikatakan bahwa kata
deplesi selalunya pasti merujuk pada perhitungan akuntansi
pertambangan yang beerkaitan dengan hasil residu, tafsiran perolehan, dll.
1.5.PROSEDUR UMUM PERHITUNGAN
BEFORE DAN AFTER TAX
Metode
yang digunakan:
·
Pay Back Period= (Nilai Investasi/Proceed) x 1 taun
Proceed
= analisa kas masuk = EAT + tax
·
Rate of Return = ROR = (EAT / Nilai Investasi) x 100%
EAT
= Earning After Tax (Pendapatan setelah pajak)
Oleh
karena harus mencari EAT, maka harus ditentukan depresiasi/penyusutan.
Depresiasi
adalah sebuah tabungan atau pengeluaran yang dilakukan perusahaan agar pada
saat investasi tersebut habis UE (umur ekonomis)-nya dapat membeli kembali.
Cara
Menentukan Depresiasi/Penyusutan per Tahun
1. Investasi
tersebut ditentukan/diestimasi UE & UT (umur teknis). Misal: beli mesin
seharga Rp 18.000.000,- diestimasikan mempunyai UE 10 tahun dan UT 13 tahun.
Mesin tersebut mempunyai nilai sisa (Salvage Value/Book Value) Rp 5.000.000,-.
2. Penentuan
besarnya depresiasi/penyusutan
a. Straight
Line Methode

b. Sum
of The Years Digit Methode

EBIT
= Earning Before Interest and Tax
Contoh
:


Break Event Analysis
Keputusan didasarkan
pada Break Event Point (BEP), yaitu suatu titik di mana terjadi modal yang
digunakan telah kembali namun belum memperoleh laba, dengan kata lain impas.
Dalam Break Even Point
ini, biaya-biaya yang diperhitungkan adalah:
- Biaya tetap, yaitu biaya yang tidak
berfluktuasi dengan tingkat produksi atau penjualan, artinya biaya yang
dalam batas tingkat produksi tertentu jumlahnya tetap atau tidak berubah
apabila tingkat produksi berubah (Muslich, 2003)
- Biaya variabel, yaitu biaya yang berfluktuasi
secara langsung dengan tingkat produksi atau penjualan , dengan kata lain
biaya yang jumlahnya berubah secara langsung dengan tingkat produksi.
- Total biaya variabel, yaitu seluruh biaya variabel
yang telah digunakan. Rumus yang digunakan: TVc = Vc x Q
- Biaya total, yaitu akumulasi dari seluruh
diaya yang digunakan, termasuk di dalamnya biaya total dan biaya variabel.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung biaya total adalah TC
= (Fc + Vc)
Selain biaya-biaya di
atas diperhitungkan juga total pendapatan atau total Revenue, yang dapat
diketahui dengan rumus: TR = P/u x Q.
P/u adalah harga jual produk per unit.
Rumus-rumus Break
Even:

Contoh:
Usaha penerbit
tabloid Genie:
Biaya tetap =
$100
Biaya Variabel =
$15/100 eks
Harga = $25/100
eks

1.6. EFEK SETELAH
PAJAK DARI NILAI DEPRESIASI
Nilai penyusutan yang dapat dideduksi
dalam tahun yang diberikan mungkin berdasarkan pada persentase tetap dari
pendapatan kotor (15% untuk sumur geothermal), ditunjukan bahwa deduksi tidak melampaui
50% (100% untuk barang minyak dan gas) dari pendapatan bersih sebelum deduksi.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar