Selasa, 24 April 2018


Keindahan dengan Cinta Tuhan

KEINDAHAN, ya keindahan adalah rasa bukan sebagai kata kata saja. Keindahan itu bukanlah sebagai sesuatu yang bervariasi tetapi yang monoton itu juga bisa disebut keindahan. Sering menjadi pertanyaan mengapa yang menjadi keindahan berbeda setiap orang? Pertanyaan itu dapat didasarkan dari semua aspek aspek yang mendukung. Semua yang dilakukan pasti punya keindahannya tersendiri. Maka dari itu setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda terhadap benda, karya, rasa, dan sebagainya. Aspek aspek yang membuat sesuatu itu menjadi keindahan, bisa berupa lingkungan, kenangan masa lalu, diri sendiri, masalah, karya, dan rasa. Beberapa aspek ini dapat membuat keindahan itu bisa dibilang bermakna atau tidak bermakna.
Berbicara tentang keindahan, tidak akan lepas pula dari apa yang telah kita terima dari Tuhan. Tuhan telah menciptakan segala sesuatu, pasti punya tujuan, keindahan yang Tuhan berikan sangat indah dan berbeda beda, itulah mengapa keindahan itu berasal dari Tuhan. Tuhan yang menciptakan keindahan maka Tuhan pun yang berhak mengambil semua yang diciptakannya. Ada yang bilang, kalau rumah banyak tanamannya maka rumah itu indah, ada juga yang bilang kalau seorang lelaki atau perempuan memakai pakaian yang mahal itu indah. Itu semua memang apa yang dilihat mata, tetapi apakah itu menunjukkan keindahan yang sebenarnya? Jadi apakah keindahan yang hakiki itu?
Mungkin, yang paling tepat adalah mencintai Tuhan dan apa yang diciptakanNya, lalu menghargai sesama manusia, karena didalam mengerti akan kelebihan dan kekurangan orang lalu menerimanya dan berjalan dengan apa adanya, disitulah keindahan tercipta sebagai sesuatu yang selaras. Memang tidak salah, jika pakai pakaian mahal indah atau sering berekreasi, tetapi lebih indah ketika kita menghargai diri orang lain sama seperti kita menghargai diri sendiri. Jadi, mulailah menciptakan keindahan itu yang berguna bagi orang lain tetapi lebih utama terhadap Tuhan. Mungkin itulah mengapa disebut sebagai keindahan yang hakiki.


Keluargaku, cinta pertamaku

Keluarga, ya, kita semua pasti tahu apa itu kata “keluarga”. Bisa dibilang, Keluarga adalah tempat kita pertama kali mengenal dunia luar, sebelum kedepannya kita akan menjalani dan mengenali dunia luar itu. Keluarga juga adalah tempta dimana kita berkomunikasi, Memotivasi, saling menegur, memaafkan, memperbaiki kesalahan, memahami, mengasihi, menyangi, dan masih banyak lagi. Keluarga itu, bukan hanya sebutan kalau ada bapak, ibu, dan anak. Tetapi, yang namanya keluarga itu adalah sebuah ikatan yang lebih dari sebuah teman dimana mempunyai sebuah empati dan simpati yang luar biasa kepada satu orang atau lebih. Bukan hanya sekedar, kata – kata tetapi keluarga itu adalah tempat pertama pandangan hidup yang berkesinambungan.
Keluarga, bukan hanya disaat senang, tetapi disaat marah, sedih, kesal, dan lain – lain keluarga akan sealu menjadi tempat berlabuh, bercerita, bersandar yang paling ampuh ketika mengalami suatu masalah atau pergumulan. Esesni keluarga ialah sehati dan sepikir. Mungkin ini mudah diucapkan, tetapi sangat sulit dilakukan bahkan dalam jangka waktu panjang. Keluarga juga tidak akan pernah lepas dari konflik internal, gesekan dari luar, ataupun salah komunikasi. Dari proses proses yang tidak menyenangkan itu, jika dalam keluarga sudah ditanamkan landasan sehati dan sepikir, sedikit demi sedikit, mulai muncul, apa arti keluarga. Bukan proses yang mudah jika tidak didukung oleh semua pihak.
Apa yang menjadi sesuatu, itulah milik bersama, disitu pula terbentuk suatu ikatan yang berbeda disetiap ikatan yang lain, saling melengkapi dan saling mengayomi. Keluarga bukan sebuah kata, tapi keluarga adalah sebuah harta yang memang tidak keliatan, Karena keluarga itu hati. Dimana ada harta biasanya ataupun memang hatinya berada. Keluarga juga merupakan tempat berlindung dan bertukar pikiran. Inilah yang membuat mengapa keluarga adalah cinta pertama. Tetapi, jika suatu keluarga membawa paham yang tidak sejalan atau tidak baik ataupun tidak sesuai, maka orientasi cintanya akan berubah sesuai dengan integritas suatu keluarga. Jadi, janganlah menyesali keluarga yang kau terima, karena itulah yang melengkapi, belajarlah dari keadaan, terima kekurangan dan perjuangkan kelebihan, sehingga itulah KELUARGA.

Softskill/APE/4 Jose Geraldo 16417425  3IB04 Salam Sejahtera bagi kita semua, pada saat ini, penulis akan mempublikasikan tugas dari...