INDUSTRIALISASI
A.
Masalah Lingkungan Yang Terjadi Dalam Pembangunan
Industri
Perlu kita ketahui bahwa pembangunan sendiri mempunyai
dampak, yang data berbentuk fisik maupun non fisik, dan disini penulis
mengambil dampak fisik yang terkait dengan lingkungan. Dalam masalah ini,
lingkungan yang dimaksud berjalan pada semua aspek baik itu masalah limbah,
SDM, SDA. Dari sekian banyak penulis mencari referensi peraturan yang ada,
diambilah satu peraturan yaitu UU No. 3 Tahun 2014 tentang perindustrian
Berikut link download yang tersedia :
Penulis
mengutip dari Bagian Kedua “Industri hijau”, Pasal 77 sampai pasal 83
Hal yang dapat diambil tentang
ketentuan industry Hijau ialah :
·
Bahan Baku, bahan penolong, dan energi;
·
proses produksi;
·
produk;
·
manajemen pengusahaan;dan
·
pengelolaan limbah
Dari data
diatas inilah masalah maasalah yang sering terjadi dalam pembangunan industry
B. Keracunan Bahan Logam atau metalloid
yang diakibatkan oleh industrialisasi
Melihat tema submateri diatas, keracunan yang terjadi pada bahan logam
pun bisa diklasifisikan bermacam – macam tergantung pada perusahaan yang
memproduksi material mengandung unsur logam tersebut, dan resiko bahaya terkena
pun dapat bermacam – macam
Penulis juga kurang informasi dalam hal ini, oleh sebab itu, mengutip
dari suatu artikel
C. Keracunan bahan organis yang diakibatkan oleh
industrialisasi
Pencemaran terjadi
akibat bahan beracun dan berbahaya dalam limbah lepas masuk lingkungan hingga
terjadi perubahan kualitas lingkungan, Sumber bahan beracun dan berbahaya dapat
diklasifikasikan:
1.
Industri kimia organik maupun anorganik
2.
Penggunaan bahan beracun dan berbahaya sebagai bahan baku atau
bahan penolong
3.
Peristiwa kimia-fisika, biologi dalam pabrik.
Lingkungan
sebagai badan penerima akan menyerap bahan tersebut sesuai dengan kemampuan.
Sebagai badan penerima adalah udara, permukaan tanah, air sungai, danau dan
lautan yang masing masing mempunyai karakteristik berbeda.
Air
di suatu waktu dan tempat tertentu berbeda karakteristiknya dengan air pada
tempat yang sama dengan waktu yang berbeda, Air berbeda karakteristiknya akibat
peristiwa alami serta pengaruh faktor lain. Kemampuan lingkungan untuk
memulihkan diri sendiri karena interaksi pengaruh luar disebut daya dukung
lingkungan. Daya dukung lingkungan antara tempat satu dengan tempat yang lain
berbeda, Komponen lingkungan dan faktor yang mempengaruhinya turut menetapkan
nilai daya dukung. Bahan pencemar yang masuk ke dalam lingkungan akan bereaksi
dengan satu atau lebih komponen lingkungan. Perubahan komponen lingkungan
secara fisika, kimia dan biologis sebagai akibat dari bahan pencemar, membawa
perubahan nilai lingkungan yang disebut perubahan kualitas.
Limbah
yang mengandung bahan pencemar akan mengubah kualitas lingkungan bila
lingkungan tersebut tidak mampu memulihkan kondisinya sesuai dengan daya dukung
yang ada padanya, Oleh karena itu penting diketahui sifat limbah dan komponen
bahan pencemar yang terkandung. Pada beberapa daerah di Indonesia sudah
ditetapkan nilai kualitas limbah air dan udara. Namun baru sebagian kecil.
Sedangkan kualitas lingkungan belum ditetapkan. Perlunya penetapan kualitas
lingkungan mengingat program industrialisasi sebagai salah satu sektor yang
memerankan andil besar terhadap perekonomian dan kemakmuran bagi suatu bangsa.
Penggunaan air yang berlebihan, sistem pembuangan yang belum memenuhi syarat,
karyawan yang tidak terampil, adalah faktor yang harus dipertimbangkan dalam
mengidentifikasikan sumber pencemar. (Copy-paste)
D. Cara
Perlindungan Masayarakat yang Berada di Sekitar Perusahaan Industri
Masyarakat
sekitar suatu perusahaan industri harus dilindungi dari pengaruh-pengaruh buruk
yang mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari kemungkinan pengotoran
udara, air, makanan, tempat sekitar dan lain sebagainya yang mungkin dapat
tercemari oleh limbah perusahaan industri.
Semua
perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran
lingkungan dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul
bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk
maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu industri harus
diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan ini tergantung dari bahan
apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa dengan cara pembakaran
atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia sehingga uadara/uap yang
keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Untuk udara atau air buangan yang
mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa dengan cara pengendapan,
penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan yang keluar tersebut
menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya.
Pemilihan
cara ini pada umunya didasarkan atas faktor-faktor
a) Bahaya tidaknya bahan-bahan buangan
tersebut
b) Besarnya biaya agar secara ekonomi tidak
merugikan
c) Derajat efektifnya cara yang dipakai
d) Kondisi lingkungan setempat
Selain
oleh bahan bahan buangan, masyarakat juga harus terlindungi dari bahaya-bahaya
oleh karena produk-produknya sendiri dari suatu industri. Dalam hal ini pihak
konsumen harus terhindar dari kemungkinan keracunan atau terkenanya penyakit
dari hasil-hasil produksi. Karena itu sebelum dikeluarkan dari perusahaan
produk-produk ini perlu pengujian telebih dahulu secara seksama dan teliti
apakah tidak akan merugikan masyarakat.
Perlindungan
masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk
industi adalah tugas wewenang Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan
lain-lain. Dalam hal ini Lembaga Konsumen Nasional akan sangat membantu
masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi
para konsumen umumnya bagi kepentingan masyarakat secara luas.
Berdasarkan
data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi
sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai
berikut,
• sembrono dan tidak hati-hati
• tidak mematuhi peraturan
• tidak mengikuti standar prosedur
kerja.
• tidak memakai alat pelindung diri
• kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab
yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam), selain itu 24% dikarenakan lingkungan
atau peralatan yang tidak memenuhi syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang
tidak aman. Cara efektif untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah
dengan menghindari terjadinya lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di
atas.
(copy-paste)
Pembangunan Industri, Pertumbuhan
Ekonomi dan Lingkungan Hidup
Memahami
Masalah Lingkungan Dan Pencemaran Oleh Industri
Seringkali
ditemukan pernyataan yang menyamakan istilah ekologi dan lingkungan hidup,
karena permasalahannya yang bersamaan. Inti dari permasalahan lingkungan hidup
adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidupnya.
Ilmu tentang hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan hidupnya di
sebut ekologi.
Lingkungan
hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dengan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupannya dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Teknologi
yang dikembangkan dalam menunjang industri di Indonesia diharapkan akan
menunjukan pertumbuhan ekonomi. Struktur suatu negara dapat dilihat dari
berbagai sudut tinjauan. Dalam hal ini, struktur ekonomi dapat dilihat
setidak-tidaknya berdasarkan empat sudut tinjauan, yaitu :
1. Tinjauan Makro-Sektoral
2. Tinjauan keruangan
3. Tinjauan penyelenggaraan
kenegaraan
4. Tinjauan birokrasi pengambil keputusan
Berdasarkan
tinjauan Makro-sektoral sebuah perekonomian dapat berstruktur misalnya agraris,
industrial, atau niaga tergantung pada sektor produksi apa yang manjadi tulang
punggung perekonomian yang bersangkutan.
Berdasarkan
tinjauan keruangan, perekonomian dapat dikatakan berstruktur. Tergantung pada
wilayah tersebut dan teknologinya yang mewarnai kehidupan perekonomian itu.
Berdasarkan
tinjauan penyelenggaraan kenegaraan, menjadi perekonomian yang etatis,
egaliter, atau borjuis. Tergantung siapa atau kalangan mana yang manjadi peran
utama dalam perekonomian yang bersangkutan. Bisa pula struktur ekonomi dapat
dilihat berdasarkan tinjauan birokrasi pengambil keputusannya. Dengan sudut
tinjauan ini, dapat dibedakan antara struktur yang sentralis dan destanslitis.