Minggu, 28 April 2019

                         Softskill Pendidikan Kewarganegaraan ( Tugas 2 )

                   WAWASAN NUSANTARA


2.1 Wawasan nasional suatu bangsa, teori kekuasaan dan teori geopolitik


Wawasan nasional, paham kekuasaan dan teori geopolitik


Sebelum kita membahas tentang wawasan nusantara itu sendiri, alangkah baiknya untuk menelaah arti per arti dari sub tema diatas, dan menarik garis apakah berhubungan atau berbeda?



Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi dan interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah – tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global. 



Paham kekuasaan sendiri hakekatnya paham yang dapat menggunakan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan, tetapi berbeda dengan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang sangat bertentangan dengan paham kekuasaan itu sendiri.



Teori Geopolitk adalah ilmu yang mempekajari gejala – gejala politik dari aspek geografi.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa ketiga pengertian diatas bersambung dan berpengaruh tergantung pada konteks yang diberikan pada aplikasi wawasan nusantara. Dalam pembahasan kali ini tiga pokok pembahasan disini harus ada dan saling terikat agar konteks wawasan nusantara ( khusunya kedaulatan dan kesatuan ) dapat diterima dan diaplikatifkan ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Paham kekuasaan dan geopolitik menurut bangsa Indonesia



Seperti materi diatas inti dari paham kekuasaan dan geopolitik haruslah mengacu pada ideologi yaitu Pancasila. Namun, pembahasan kali ini dimulai dari paham kekuasaan itu sendiri mempunyai banyak referensi dalam pengaplikasiannya, tetapi ada kesimpulan yang bisa didapat tentang paham kekuasaan yaitu hukum alam dan mengiya-kan segala cara. Ada hal – hal yang perlu dipertimbangkan juga untuk menjalankan suatu program dengan paham kekuasaan, disini pentingnya HAM itu ( sub-manusia ), Konferensi ( sub-sumber daya), dan sebagainya. Menilik kebelakang kita pasti tahu bahwa semboyan “Yang kuat Yang Berkuasa” sudah dikenal bahkan saat masih kecil, hal ini relatif tergantung dalam sistem pemerintahan ( sekarang ) atau sistem kerajaan. 



Banyak contoh yang dapat kita ambil sebagai referensi yaitu: Tirani, dan Demokrasi. Sama sama sistem pemerintahan tetapi berbeda, tirani berdasarkan silsilah keluarga sedangkan demokrasi berdasarkan pilihan rakyat pada suatu Negara. Hal di atas juga belum bisa memberikan keterangan lebih pasti faktor apa yang membuat paham kekuasaan sangat penting dalam membentuk wawasan nusantara. Mari menelaah lebih jauh kata per kata. Wawasan dalam KBBI diartikan sebagai hasil mewawas, dimana wawas sendiri (meneliti; meninjau; memandang; mengamati). Sedangkan Nusantar dalam KBBI sebutan seluruh wilayah kepulauan Indonesia.



Dapat diambil fakta pertama bahwa wawasan ialah meneliti dimana meneliti pasti menemui kegagalan atau keberhasilan, prosesnya yang tidak cepat, perlunya variabel, dan juga data. Mari kita ambil data Indonesia sebagai Nusantara. Hal ini merupakan salah satu faktor kekuatan Indonesia disebut Bhineka dimana paham kekuasaan ini masih belum bisa dimasukkan ke faktor ini. Telaah lagi kedalam proses, dimana Indonesia dalam proses mencapai kemerdekaan hingga saat sekarang melalui proses yang panjang ( sambil belajar ). Hal ini dapat dikaitkan dengan paham kekuasaan karena dari proses itu lahirlah ideology bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Yang dimaksud kekuasaan disini bukanlah proses saat Indonesia sudah merdeka, tetapi proses pada saat Pancasila dirumuskan, paham disini mengacu kekuasaan di rakyat, dam oleh sebab itu segala keputusan yang ingin dibuat harusalah memperhatikan warga negaranya baik yang bertempat di ujung sekalipun untuk mencapai cita – cita bangsa sesuai Pembukaan UUD 1945.



Begitu juga dengan teori geopolitik, memasukkan unsur politik kepada kepunyaan Indonesia (alam), dapat kita lihat contohnya di “Perjanjian Laut Internasional” merupakan satu dari sekian cara (politik) mempertahankan alam Indonesia sendiri. Sebelum lahirnya suatu bangsa atau Negara, teori ini sudah ada dan diapilkasikan melalui Hukum alam, berhubungan dengan pokok pembahasan paham kekuasaan diatas. Namun, belum menilik kepada wawasan  nusantara tersebut. teori, dibangun berdasarkan asumsi baik dari asumsi seseorang atupun kelompok dimana bisa dipakai sebagai acuan ataupun tidak dipakai. Teori tersebut, dalam penelitian pastinya sudah diteliti. Namun pada kenyataannya teori terkadang tidak sesuai dengan data pengamatan yang dilakukan. 



Oleh sebab itu perlunya suatu teori acuan yang dipakai agar mempunyai satu bahasa komunikasi yang sambung meskipun dengan variabel yang berbeda. Menilik ketas tentang contoh pengaplikasian teori geopolitik, sebenarnya di dalam suatu Negara juga mempunyai teori gopolitik sendiri contohnya dapat dilihat dari kepunyaan sbuah sawah di desa yang dapat diakui dan masing masing merasa adil mendapatkan bagiannya. Berangkat dari contoh diatas, pentingnya sebuah acuan sebagai bahasa universal, agar semua rasa menjadi adil. Menilik dari contoh pengaplikasian teori geopolitik diatas dapat diambil garis melalui teori geopolitik, paham kekuasaan dan wawasan nusantara itu sendiri.



Dapat ditarik garis bahwa semuanya ini berhubungan karena paham kekuasaan dan teori geopolitik dilandaskan berdasarkan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila dan juga UUD 1945 yang terdapat cita – cita bangsa Indonesia. Oleh sebab itu program – program dari keputusan yang telah dibuat haruslah mewakili masyarakat ddan juga mensejahterakan masyarakat.



Lantas apa hubungannya dengan wawasan nasional sendiri?, ada hubungannya dapat dilihat bahwa cara pandang { wawasan nasional } hanya dapat dilakukan oleh manusia itu sendiri, kasus ini yaitu bangsa Indonesia yang mempertahankan alam ataupun kondisi lain sesuai dengan aturan yang ada tanpa harus mengiyakan segala cara dan juga mengikuti bebas aktif akan perubahan di dunia. (Mengacu pada ideologi Indonesia)





2.2 Wawasan nasional Indonesia, latar belakang filosofis, implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan nasional, pengertian wawasan nusantara


Wawasan Nusantara dan latar belakang filosofis dan wawasan nusantara


Dalam pengertiannya sendiri wawasan nusantara mempunyai banyak pendapat dari para ahli dan juga kelompok. “Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasayrakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”. Menilik ke balakang tentang wawasan nusantara nilai yang dipakai dalam wawasan nusantara dari Ideologi Pancasila, itu sebabnya Pancasila dapat dikatakan adaptif terhadap perubahan zaman dan fleksibel tetapi tidak merubah isinya. 



Latar belakang atau filosofis yang tepat untuk diambil sebagai acuan yaitu sejarah kemerdekaan Indonesia. Nilai – nilai kesatuan sanga kental terasa dalam menjaga keutuhan NKRI sampai sekarang kita masih bisa merasakannya, namun hal itu dapat hilang secara perlahan. Banyak faktor – faktor yang dapat diambil untuk melihat bagaimana proses kemerdekaan Indonesia membentuk wawasan bangsa Indonesia kedepan. 

Pertama, kesatuan. Kesatuan yang dimaksud dapat berupa kesatuan fisik atau kesatuan jiwa, dimana hal ini terbentuk jika sama sama rasa saling membutuhkan satu sama lain. Fisik disana dapat kia ambil contoh seperti rapat atau sebuah musyawarah dimana semua dapat kumpul tepat waktu, mengacu pada hal ini kesatuan jiwa, adalah menerima hasil rapat atau musyawarah dimana kepentingan masyarakat harus diuitamakan dan sama sama menerima dengan lapang dada.
Kedua, Toleransi. Toleransi yang dimaksud seperti menghormati kehidupan berbangsa, bernegara. Dapat dilihat saling menghormati antar SARA. 
Ketiga, Pendidikan. Pendidikan yang dimaksud disini dapat dipelajari dimana saja, seperti akademik di sekolah, tatabudi di sekolah ataupun di keluarga, ataupun karakter baik di keluarga;masyarakat;ataupun sekolah.  


Masih banyak faktor – faktor penentu lain yang dapat diambil sebagai pembentuk wawasan nusantara suatu bangsa tetapi mengambil ketiga faktor diatas dapat pula menentukan bagaimana wawasan nusantara terbentuk tetapi, kembali lagi kita harus melihat landasan bangsa Indonesia itu sendiri yaitu Pancasila dan juga UUD 1945 beserta perundang undangan lainnya. Seperti yang kita ketahui juga sejarah pendidikan Indonesia diwarnai kisah kesenjangan dimana elit yang dapat menempuhnya, tetapi lambat laun putera bangsa pun yang melihat bahwa kesenjangan khususnya di dalam dunia pendidikan harus dihapuskan sehingga sampai sekarang kita dapat menikmati bangku sekolah dan juga ada bantuan dari pemerintah memfasilitasi.



Tetapi apakah hal ini sudah selaras dengan wawasan nusantara itu sendiri? Sudah.



Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan nasional



Wawasan nusantara haruslah mempunyai  pengurah, tetapi pengaruh yang baik dapat kita lihat. Contoh pengaruh yng baik itu, dalam kehidupan pertahanan kemanan yaitu menumbuhkan kesadarancinta tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap warga negaranya. Kemudian kehidupan ekonomi yaitu menciptakan tatanan ekonomi yang benar – benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merta dan adil. Tetapi semuanya itu dapat terjadi apabila dimulai dari pola pikir untuk kepentingan Negara. Masih banyak implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan nasional, seperti bagaimana bahasa Indonesia yang hampir seluruh daerah di Indonesia dapat menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa universal. Lalu, bagaimana Indonesia dapat mempunyai batas batas teritorial baik di darat, laut maupun di udara. Hal tersbut tetap deipengaruhi landasan dan kesadaran kita sebagai sesame manusia sebagai pelaku wawasan nusanatar itu sendiri. 



Pengertian Wawasan nusantara



Jadi, setelah uraian diatas tentang filosofis dan implementasi dapat dikatakan bahwa wawasan nusantara sendiri ialah pola pandang atau pola pikir yang menitikberatkan mendahulukan kepentingan suatu Negara dimana meluas yang meningkatkan suatu kuakitas hidup dalam hidup berbangsa dan bernegara. Hal ini dapat berlaku di hampir setiap bidang kehidupan manusia. 




2.3 Landasan, unsur dasar dan hakekat wawasan nusantara


Landasan Wawasan nusantara


Ada dua landasan yang digunakan sebagai acuan wawasan nusantara yaitu landasan ideologi ( Pancasila ), dan konstitusional ( UUD 1945 ). Apa faktor yang dapat mendasari wawasan nusantara tersebut? mari kita telaah dari landasan ideologi Pancasila. 



Pancasila dalam sejarah perumusan melibatkan 3 tokoh dan ketiga tokoh tersebut mempunyai rumusan sendiri dan dipilih lah salah satu rumusan dari 3 tokoh tersebut. ( Hayo dibaca buku sejerahnya ). Hal yang dapat dilihat disini adalah manusianya yang menginginkan suatu dasar agar bangsanya tidak goyah keyakinan. Penjelasan diatas merupakan salah satu faktor terkuat. Dimana Pancasila pun mengalami perubahan.



Perubahan yang dimaksud ialah perubahan tentang isinya, sehingga diubah dan dapat mencakup semua kalangan bangsa Indonesia itu sendiri. Meskipun masih ada saja orang orang yang tidak menerima perubahan itu. Berjalan kearah tengah salah satu faktor kuat lainnya ialah manuisa yang mengamalkan dan melaksanakkan kehidupan sesuai dengan Pancasila sampai dengan sekarang sehingga Pancasila masih kokoh sampai sekarang. Salah satu faktor kuat selanjutnya adalah isi dari Pancasila tersebut, dan memang dapat ditarik garis lurus hubungan wawasan nusantaranya, dimana semua berdasarkan kepada kepentingan bangsa dan Negara dimana ada proses meneliti melalui hasil rapat perumusan sehingga Pancasila yang sekarang bisa kita amalkan.



Mari kta telaah lagi kepada landasan konstitusional wawasan Nusantara yaitu UUD 1945. Didalam landasan ini diatur segala ketentuan yang mencakup acuan peraturan yang ada beserta hak dan kewajiban bagi seorang warga Negara. Didalam UUD 1945 juga terdapat cita cita bangsa Indonesia pada pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Hal ini bukanlah suatu kebetuan bahwa dibuat berdasarkan kepentingan bangsa dan Negara Indonesia.dapat ditarik garis sambung bahwa hal diatas mempengaruhi wawasan nusantara tentang Indonesia yang semua aspek harus berjalan. Dimaksudkan disini kepada pola pikir masyarakat sehingga keadilan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.



Lalu, bagaimanakah hubungan kedua landasan ini terhadap terbentuknya pola pikir wawasan nusantara Indonesia? Kedua landasan ini mempunyai tingkatan yang berbeda dimana Landasan idiil ( Pancasila ) lebih tinggi kedudukannya dari landasan konstitusional ( UUD 1945 ) 



Unsur dasar wawasan nusantara



Sesuai dengan pengertian pemaparan diatas dapat diambil penentu suatu wawasan nusantara harus ada: wadah; isi; tata laku sesuai dengan ebook gunadarma penulis menyalin secara penuh karena materinya sudah berbobot.



1. Wadah ( Contour )

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat seba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik
2. Isi ( Content )
Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita – cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berekembang di masyarakat mauoun cita – cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersamadan perwujudannya, pencapaian cita – cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata laku ( Conduct )
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari:
Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia
Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia 
Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/ kepribadian bangsa berdasarkan kekluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.


Hakekat wawasan nusantara



Hakekat wawasan nusantara adalah keuutuhan nusantara, yang dapat dilaksanakan dengan cara pandang yang menyeluruh demi kepentingan suatu Negara. Hal ini juga harus menjadi faktor penting dalam terwujudnya wawasan nusantara itu sendiri, baik dari keluarga masyarakat, dunia pendidikan, dan sebagainya agar bukan sekedar tulisan.



Bagaimana ketiga sub – bab materi diatas berhubungan dengan wawasan nusantara? Ketiga materi diatas bukanlah suatu yang berhubungan, tetapi merupakan kesatuan yang harus ada untuk menjalankan fungsi wawasan nusantara itu sendiri.





2.4 Asas wawasan nusantara, kedudukan, dungsi dan tujuan wawasan nusantara, era baru kapitalisme, keberhasilan implementasi wawasan nusantara



Asas, arah pandang wawasan  nusantara



1. Tujuan yang sama

2. Keadilan 
3. Kejujuran 
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Dan sudah jelas arah dari wawasan nusantara itu sendiri bahwa mengacu kepada kesejahteraan masyarakat dimana pelaku yaitu masyarakat yang harus menjaga agar konsistensi wawasan nusantara tetap berjalan.

Kedudukan, fungsi dan tujuan waawasan nusantara


Kedudukan suatu wawasan nusantara dapat dikatakan sebagai perwujudan yang ada pada landasan dalam kehidupan undang undang berbangsa dan bernegara. Maka, dapat dikatakan fungsi dari wawasan nusantara adalah perwujudan pengapilkasian dari landasan perundang udangan yang ada untuk membuat dan menyelenggarrakan suatu sistem yang meningkatkan kualitas hidup masyrakat



oleh sebab itu, tujuan wawasan nusantara itu sendiri adalah  keutuhan dari cara pandang  yang dapat meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat dan bernegara sebagaimana pelaku wawasan nusantara menjalankan wawasan nusantara tersebut.



Tantangan implmentasi wawasan nusantara dengan adanya era baru kapitalisme



Sesuai dengan E-book implementasi wawasan nusantara harusalah ada pelaku yang menjalankan, cara terbaik dengan sosialisasi penyampaian materi – materi yang berhubungan dengan wawasan nusantara seperti bela Negara, kewargenagaraan, dan sebagainya.



Sosialisasi wawasan dapat terhalang karena adanya regulasi dari pemerintah, pelaku wawasan nusantara, maupun keadaan lingkungan dari luar. Untuk itu materi wawasan nusantara haruslah disusun sedemikian rupa dengan perundingan yang matang agar masyarakat bukan hanya sekedar mendengar tetapi memehami apa arti materi penunjang wawasan nusantara tersebut sehingga terbentuklah pemuda – pemudi bangsa yang tetap menjaga konsistensi substrat isi Negara Indonesia, sesuai dengan landasan idiil dan landasan konstitusional. 



Keberhasilan implementasi wawasan nusantara



Keberhasilan implementasi wawasan nusantara dapat dilihat dari tiga faktor, sejatinya banyak faktor yang dapat dijadikan indikator keberhasilan. Faktor faktor tersebut diantaranya:

1. Masyarakat,  dimana masyarakat bertoleransi antar masyarakat itu sendiri dan berjiwa nasionalis
2. Pemerintah, dimana keputusan atau proram yang telah dibuat berdasarkan kepentingan masyarakat itu sendiri
3. Dunia luar, dimaksudkan disini, adalah bahwa pendapat mereka yang telah merasakan sebagaimana Negara yang wawasan nusantaranya untuk masyarakat.



Jadi dalam pembahasan kali ini, wawasan nusantara dapat diartiakan sebagai cara pandang menyeluruh terhadap kehidupan bangsa dan Negara ( Indonesia ). Oleh sebab itu perlunya sebuah acuan agar tidak kabur dan tidak buyar akan pandangan kedepan akan wawasan nusantara tersebut. Landasan – landasan acuan dalam wawasn nusantara itu ada dua yaitu landasa idiil oleh Pancasila dan landasan konstitusional oleh UUD 1945.


https://drive.google.com/open?id=1XGshDTEjfm4GHpIysOniaTLrQaXUAhmt

Softskill/APE/4 Jose Geraldo 16417425  3IB04 Salam Sejahtera bagi kita semua, pada saat ini, penulis akan mempublikasikan tugas dari...